Ironi Penguasa Negri

Biar mereka yang riuh
Berebut kursi kehormatan
Biar mereka puas berorasi
Berbual suatu abstraksi

Kejujuran telah pudar
kesucian telah tercemar
dan kedamaian tak lagi tergambar

Kemiskinan adalah ladang usaha sang penguasa
Dan bisa jadi penggemuk periuk nasi mereka
Dengan alih-alih tender pemberdayaan manusia
Bertindak tanpa logika

Ingat janjimu nanti
Ingat janji lisan yang didengar seisi alam
Hujam topengmu
Biar terkuak tabirmu

Kami tak butuh kata bermajas
Maneuver apa yang hendak kau gencarkan?
Selalu ada tendensi dibalik skenariomu

Hentikan!kami tak butuh itu

posted under | 0 Comments

Mimpi dan Tuhanku

Mimpi. mimpi yang aku maksud bukan tentang bunga tidur yang hanya sekedar datang. ini tentang apa yang harus aku perjuangkan. ya, sebuah cita-cita. sebuah cita-cita yang aku yakini akan membawaku pada bahagia,buah dari kesuksesan.
Apa kabar mimpi-mimpiku?
aku sempat berhenti bermimpi. terlalu kecewa karena Tuhan tidak mendekatkanku padamu. aku sempat enggan berusaha karena merasa sudah tidak ada harapan.aku melakukan semampuku, tapi tetap nihil. kemudian aku sadar, mungkin ini hanya mimpiku saja. dan Tuhan berkuasa atas hambanya.
aku memilih mengikuti sknenario Tuhan. menerima apa yang sudah disiapkan. Seiring berjalannya waktu aku mulai merasakan mukjizat dalam diriku. Aku mulai mencintai apa yang Tuhanku pilihkan. Mencintai fakultasku ini. Aku menemukan mimpi-mimpi baruku disini, mimpi yang jauh lebih indah, mimpi yang jauh lebih nyata. Aku dipertemukan dengan teman-teman hebat dan luar biasa. Mereka yang saling bahu membahu dan tak pernah pamrih. Dari sini aku berjanji, akan berusaha dan terus berusaha untuk mendekatkan mimpiku pada kenyataan. kelak akan kutulis disini bahwa mimpiku dan mimpi Tuhanku telah kuraih. :)
Aku bersyukur, atas nikmat ini. Subhanallah. Sungguh indah karuniamu Tuhan. Dan aku akan selalu percaya bahwa engkau selalu memilihkan jalan terbaik untuk umatnya.Dan semoga aku bisa menjalankan dengan baik apa yang engkau percayakan padaku ini.

Pasca Periskop Armada 6 (Ospek Jurusan)

posted under | 0 Comments

Puncak Rindu

Malam ini.. kutuliskan perlahan, sebait kata rindu untuk kalian. teman-temanaku yang sedang menjemput mimpinya jauh disana. teman-temanku yang sedang merajut asa untuk masa depannya. dan teman-temanku yang rela menahan rindu yang sama demi cita-citanya.

Apa kabar sayang? bagaimana dunia barumu? 
Kamu tahu, rindu ini benar-benar sedang memuncak. sedang ada di level tertinggi dimana aku tidak mampu lagi menaahannya.

Memori ini, membawaku pada ingatan lalu dimana kita masih terbiasa bersama. waktu dimana kita benar-benar selalu ingin bersama, bahkan demi kebersamaan itu kita lebih senang berjam-jam duduk di kantin membolos pelajaran hanya sekedar untuk bercerita. atau waktu dimana kita menutup semua tirai,pintu dan bersembunyi di dalam ruangan yang kita sebut "kelas" untuk sekedar menonton The Dictator, Crow Zero, Step Up, Dll. entahlah itu hal buruk atau baik, yang kutahu itu adalah kenangan indah. Indah sekali :')

"ini pohonku rin, aku suka kalo daunnya lagi rontok", "kalo pohonku yang itu nes, pohon ketapang yang di dekat kolam itu, rindang" masih ingat percakapan ini?apa kabar ya pohon kita? jika mereka bisa menulis, aku yakin mereka akan menulis seperti yang sedang aku tulis sekarang. 

Ah, aku tidak tahu lagi harus mengungkapkan dengan apa. rasanya berkata "sangat rindu" saja tidak cukup untuk menggambarkan semuanya.Aku tahu ini bukan sebuah perpisahan, ini tentang jalan masing-masing yang kita pilih, ini tentang masa depan yang akan kita bangun kelak, ini juga tentang usaha-usaha kecil untuk mimpi kita. 

Bersama ini, aku titipkan rinduku pada angin malam, kuharap ia bisa menyampaikan bisikan lirihku di kedua telingamu. terlebih lagi ia bisa menyentuhmu.. agar kamu bisa merasakan itu aku. Semangat untuk mimpi-mimpi kita, dan terus berjuang :)

Aku sayang kalian.. anes,botak,mia,salsa,tria,dan kalian Hyper-ku

Peluk cium,
farin :)


Dear Heart

Hati itu unik, tidak menentu, dan sulit dipahami.

ya.. tepat seperti apa yang sedang aku rasakan sekarang. aku berusaha memahami hatiku sendiri yang memang prosesnya tidak mudah dan butuh waktu. tidak cukup hanya dengan berdiam diri, merenung, dan melamun. lalu harus bagaimana?

entahlah, aku sendiri bingung harus bagaimana. ada yang bisa membantu?
mungkin ini aneh, karena aku sang empunya hati tapi tidak bisa mengendalikan hati ini sendiri.miris.
berulang kali aku berfikir, apa mauku?aku harus bagaimana?apa yang akan kulakukan?bagaimana ini bisa berakhir? tapi sayangnya tidak ada jawaban yang terlintas. kemudian aku menjadi gelisah, kebingungan, kemudian emosi.
tentu saja ini mengganggu orang di sekitarku dan membuat tidak nyaman.Ya Tuhan... ada apa dengan hati ini?

aku mulai lelah dan aku mulai tidak menjadi "aku" lagi.
dan hati ini perlahan mengeras, membuatku menjadi tidak peka lagi. membuatku sesekali menjadi "jahat". 
hatiku, aku mohon..
aku ingin kamu kembali, seperti biasanya.
tanpa ada resah, risau, gelisah ataupun bingung. aku ingin semuanya menjadi normal tanpa ada sesuatu yang mengganjal.
dan hatiku, cepat selesaikan urusanmu agar aku bisa tenang kembali :)


posted under | 0 Comments

Aku mencintaumu!

Sakit ini, pedih ini..
Rasanya semakin membesar saja. Ketika semua dinilai kosong, ya..dinilai percuma. Mencercamu seenak mereka, tanpa mau tau bagaimana sebenarnya. Berhenti mengatakan bahwa Seolah-olah aku tak pernah berjuang. Berhenti meneriakkan bahwa hanya kamu yang peduli, bahwa hanya kamu yang selalu mengerti. Karena tanpa kamu sadar, itu semua meninggalkan bekas luka yang semakin hari akan semakin membesar..

Aku mohon,
Berhenti meneriakiku bahwa aku kamu berjuang seorang diri. Karenan sesungguhnya, setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mencintai.

Seperti aku,
Yang mencintai dengan berdoa "semoga kamu jodohku..."
Aku mencintaimu, dalam hatiku saja..
Setulus-tulusnya..

posted under | 0 Comments

bermimpilah, dan raih



 Setiap orang pastilah memiliki satu acuan dalam hidupnya, yang akan mengarahkannya kemana ia mau. acuan itu sering disebut "cita-cita". sejak saat kita masih di bangku taman kanak-kanak sampai dewasa nanti cita-cita ini akan terus mengalir, ketika kita berhasil meraih salah satunya, akan muncul cita-cita lain dan terus begitu.
   Berawal dari sekedar suka , atau sekedar mimpi ingin menjadi sesuatu dan berkembang menjadi sebuah cita-cita yang mungkin seseorang ingin sekali untuk menggapai nya. tapi sebuah impian tak cukup hanya digapai tapi perlu ada nya penggapaian dan pengraihan.
   Menurutku, cita-cita itu indah tapi bisa juga sakit. Indah karena dalam proses mencapainya, kita dituntut berusaha keras, dan berjuang sekuat tenaga agar semua itu bisa terwujud. Sakit adalah ketika nyatanya tidak semua cita-cita kita bisa terwujud karena banyak orang lain yang memiliki mimpi serupa dengan kita, sialnya mereka memiliki usaha lebih dibanding kita.itulah mengapa disini kita dituntut berusaha sangat keras.
  cita-cita ini pula yang bahkan bisa membuat seseorang stres. seperti yang saya alami. duduk di bangku kelas 12  membuat saya harus berpikir lebih. semakin dekat, semakin banyak pertanyaan diotak saya. bagaimana jika gagal?bagaimana jika usaha saya sia-sia?bagaimana jika cita-cita saya tidak sebanding dengan bakat saya?dan banyak lainnya.disini,tapi cobalah tepis semua pertanyaan sesat seperti itu sebelum membuat kita menjadi terpuruk.saya harus benar-benar selektif dalam menyesuaikan antara kemampuan dan keinginan.proses inilah yang menurut saya paling tidak mudah.
  jadi, ketika kita berani bermimpi, konsiten dan berkomitmenlah untuk meraihnya.dan untuk semua pejuang mimpi, berusahalah semampu kalian bisa, karena apa yang kita kerjakan hari ini adalah tabungan untuk hari yang akan datang. lebih baik sakit hari ini daripada harus menyesal di kemudian hari. dan satu lagi, jangan takut bermimpi karena seperti pepatah mengatakan, "mimpi mendekatkan kita pada kenyataan". berjuanglah,dan semua akan kita raih :) suksessss!!!

posted under | 0 Comments

AKU, KAMU, BISAKAH MENJADI KITA?


kamu, kamu, semua tentang kamu
tapi menurutku, aku, kamu, semua tentang kita
cinta, sayang, nikmatnya orang berkata terhadapmu
padahal aku, jangankan berkata, nafaspun tak bisa

sutra, berlian, semua menganggapmu begitu
tapi menurutku, ulat, aneh kan?
duri, gatal, hama, keliatannya begitu
padahal
coba bayangkan, kupu-kupu, sayap, merona
itulah keindahanmu
aku tahu kamu memang ulat yang membuat
tangan, badan, hatipun menjadi gatal, luka
padahal, semua itu kau lakukan, untuk meyakinkan mereka, aku
bahwa tak mudah mendapatkanmu
butuh pengorbanan untuk melihat keelokanmu, benar, atau tidak?

lalu, setelah menjadi kupu-kupu
mengepak, berterbangan, hinggap, bagai menebar keindahan
itu kamu, menurutku
tapi tahukah kamu?
aku, aku, apakah aku?
cuma lelaki, yang menulis puisi, membingungkan, tentang kamu, atau tentang ulat, atau kupu-kupu?
ah, bingung

andaikan
aku, kamu, bisakah menjadi kita?



~Giar Rivantyo~

posted under | 0 Comments
Older Posts

Translate

Twitter

What do you think?


Recent Comments